![]() |
Kelompok Jazz Rock asal Jepang, Casiopea |
Musik Indonesia 80an Datang dari Berbagai Mancanegara
Bicara sejarah musik
Indonesia 80an rasanya tak lengkap jika
tak membicarakan juga musik dunia pada umumnya. Banyak Grup band maupun
penyanyi solo dari berbagai genre musik masuk ke tanah air, mereka menawarkan
banyak pilihan musik seperti Pop,
Reage, Jazz, Disco, Rock, Punk Rock hingga ke New Wave.
Sama halnya dengan musik
Indonesia 80, musik mancanegara yang masuk ke tanah airpun memiliki karakter
lagu yang sangat kuat, melodius,
memperhatikan harmoni dan kematangan pada karyanya. Musisi memiliki totalitas
dan tanggung jawab pada karyanya bukan pada kepopuleran semata.
Musisi 80an dari
mancanegara banyak yang berasal dari kelompok band, meski tak sedikit yang
berangkat sebagai seorang solois. Beberapa grup tahun 80an yang sampai sekarang
masih dikenal diantaranya kelompok Earth Wind And Fire, Kool And The Gank, Wham, Duran-Duran, Foreigner, Heatwave, Spandau Ballet, Chicago, kelompok
asal Australia Air Supply, kelompok Progresive Rock Toto, Level 42 sampai kelompok Jazz asal Inggris dengan nuansa latin, Matt Bianco.
Diluar nama-nama kelompok
band diatas ada juga deretan nama yang
terkenal kala itu, sayang debutnya tak sempat terdengar lagi dikalangan generasi muda sekarang seperti Fat Larry's Band, Gazebo, Man At Work, Swing Out Sister, Carabao,
Alphavile, Pointer Sister, Arcadia,
A-ha, Bananarama, Tears For Fears, Leons Haines Band, Spargo sampai ke grup
pengusung Pop Disco, Modern Talking.
Sementara dari penyanyi solo tercatat
nama-nama seperti raja musik Pop, Michael Jackson, Stevie Wonder, Madonna, Whitney Houston, Cyndi Lauper, Debbie Gibson, Gloria Estefan, Irene Cara, Laura Branigan, Reo
Speedwagon, Lionel Richie, Basil Valdez, Rico J Puno, Bruce Sprengteen, Rick
Springfield, Steve Pery, Kylie Minogue, Tina Turner, Elton John, Rick Astley, Billy Ocean, Bony Tyler, Peabo Bryson, Jim Diamond, Dan
Byrd, Nik Kershaw dan masih banyak lagi.
Dari ranah musik cadas kita
bisa menyebut kelompok Progressive Rock
asal Inggris yang dibangun oleh John Anderson, Bill Bruford bernama “Yes”
melalui lagunya “Owner Of Lonely Heart,
1983”. Kelompok yang berdiri sejak
tahun 1968 ini telah mengeluarkan lima album sepanjang dekade 80. Lalu ada
kelompok Progressive Rock legendaris lainnya
yang dikenal sejak tahun 1967, Genesis.
Kelompok kharismatik ini dikenal publik Musik 80 setelah sang drumers Phill
Collins menggantikan posisi Peter Gabriel pada vocal. Alhasil ditangan seorang
Phill Collins, kelompok yang terkenal dengan lagu-lagunya “Home By The Sea”,
“Mama”, “That’s All” dan “Abacab” ini
lebih dikenal anak muda 80 khusus pencinta Musik Rock.
Diluar Yes dan Genesis ada grup
Rock asal Amerika yang dibangun Eddie Van Hallen dan Alex Van Hallen bernama Van Hallen. Meski dideklarasikan tahun
1978, Melalui lagunya “Jump” dan “Panama” 1984, Van
Hallen dikenal publik musik 80an di Indonesia, sedangkan dari Hannover
Jerman, ada Klaus Maine dengan
kelompoknya Scorpions yang turut
memetakan Musik Rock 80 di Indonesia di awal dekade 80 dengan album “Animal Magnetism”.
Dari Swedia tercatat grup
Rock “Europe” yang sukses dengan
lagunya “Final Countdown 1986”,
sedangkan dari Inggris ada kelompok beraliran New Wave yang dibangun Sting, Andy Summer, dan Steward Coppeland, The Police. Trio musisi yang diamini
juga sebagai kelompok yang menghembuskan mode pakaian dengan jas berwarna cerah dan gaya rambut Sting yang melegenda ini melejit melalui lagunya “De do do do De da da da”, “Roxanne”,” Every Little Thing She Does Is
Magic”. Sayang Grup ini harus mengakhiri kariernya dengan melepas album terakhir
“Synchronicity” tahun 1983. Dari
kantung album mereka yang terakhir
melejit hits lagu yang hingga sekarang sudah didaur ulang puluhan
penyanyi berjudul “Every Breath You Take”.
Dari kubu Jazz ada kelompok
Fusion/Jazz Rock asal negeri Sakura Casiopea.
Kelompok bentukan Issei Norro dan Tetsuo Sakurai pada tahun 1976 ini termasuk kelompok
yang getol mengeluarkan album di era
80. Karya-karya kelompok Casiopea
sangat membumi, mereka memainkan melodi-melodi
yang bernas, tidak jlimet namun memiliki pakem Jazz yang solid pada
musiknya. Kelompok yang terkenal karena lagu “Halle”,” Down Up Beat”, “Asayake”, “Misty Lady” itu dipuja bagai “dewa” sampai sekarang oleh pemujanya.
Selain kelompok Casiopea, kita juga mengenal kelompok
RAH Band, Azymuth, Imaginations, Everything But The Grils dan kelompok Fusion yang melegenda, Shakatak yang terkenal gara-gara lagunya
“Night Bird”.
Dari deretan penyanyi Jazz solo
ada nama George Benson, Al Jareau, Michael Frank, Tania Maria, Sade Adu, Gal Costa,
Randy Goodrum, Ray Parker Jr, James Ingram,
Bobby Caldwell, Eric Tagg, Viktor Lazlo, Marie Taylor, Angela Bofill
hingga Kenia.
Beragamnya genre musik yang
ditawarkan di kala itu membuat beberapa perusahaan rekaman membuat kumpulan
lagu-lagu yang sempat hits, seperti perusahaan rekaman Billboard dengan “Bilboard
HOT 100” kemudian perusahaan rekaman Kings dengan “Hits Of The World” yang
merangkum lagu-lahu hits dari berbagai genre secara periodik sejak tahun 1982. Tidak
hanya musik pop, dari genre Jazz kita juga bisa mendapatkan kompilasi lagu
terbaik seperti pada album Jazzy Tunes, Top Jazz Vocal atau pun Jazz Female
Vocal yang memuat lagu-lagu Jazz terfavorit.
Histeria pencinta musik 80
tak hanya ditunjukkan dengan menikmati kaset-kaset dari artis idolanya saja,
namun penampilan gaya mereka diatas panggungpun menjadi kiblat mode remaja
80an. Salah satunya adalah kelompok New Wave/Electronik Pop asal Birmingham Inggris, Duran-duran. Tak ayal, kegantengan Simon Le bon, Andy dan John Taylor membuat kaum adam beramai-ramai pergi ke
salon untuk mengubah rambutnya layaknya artist idola mereka. Begitupula
dandanan gaul cowok 80 dari jas gaul hingga celana panjang baggy gombrang pun turut menjadi mode kala itu.
Fenomena Musik dance dengan gerakan patah-patah, “Break
Dance” yang biasanya dimainkan ditempat umum seperti di jalanan ramai dihakimi juga sebagai imbas
mengapa remaja gaul Indonesia pada saat itu
turun ke jalan. Menjelang sore hari remaja-remaja 80’an biasanya
memadati jalanan sambil menenteng tape compo
dan memainkan tarian patah atau tari kejang. Kegiatan illegal remaja gaul 80
ini kerap diuber-uber polisi karena dianggap mengganggu kenyamanan pengguna
lalu lintas.
Kehadiran vokalis nyentrik
yang sering tampil dengan gaya perempuan, Boy
George dengan kelompok “Culture Club”nya sempat mencuri perhatian publik
Musik 80. Grup asal London Inggris ini banyak memainkan aliran New Wave, Blue-eyed soul sampai ke Pop Reage yang menawan seperti pada
lagu “Do You Really Want To Hurt Me”. Kelompok ini melejit melalui lagu wajib
mereka “Karma Chamelon”. Culture Club menjadi identik dengan Musik 80.
Memetakan kembali
perjalanan musik 80an mancanegara yang masuk ke Indonesia tidak akan cukup
dalam satu tulisan, masih banyak yang belum sempat diulas di forum ini. Tetapi
penulis berharap bahwa apa yang telah
dipaparkan setidaknya membuka kembali ingatan kita sambil bernostalgia
dan mengingatkan bahwa sejarah musik di Indonesia pernah mencatat sejarah manis
dalam industri musik lewat kehadiran musisi mancanegara.
(Dicky Harisman, Penikmat Musik /Ketua Forum Diskusi Musik 80)
(Dicky Harisman, Penikmat Musik /Ketua Forum Diskusi Musik 80)
mantabbb
BalasHapusKeren..era gw tuh semuanya..80's songs never dies...hehe
BalasHapusLady from Spargo
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=90tBK7bGHSw
Reo Speedwagon - After Tonight
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=vuSfMAZdxc0
CASIOPEA with Sadao Watanabe - LAKAI
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=ucDl1AwJuUA