Senin, 16 April 2012

Kelompok Jazz Rock asal Jepang, Casiopea


Musik Indonesia 80an Datang dari Berbagai Mancanegara

Bicara sejarah musik Indonesia 80an rasanya tak lengkap  jika tak membicarakan juga musik dunia pada umumnya. Banyak Grup band maupun penyanyi solo dari berbagai genre musik masuk ke tanah air, mereka menawarkan banyak pilihan musik seperti   Pop, Reage, Jazz, Disco, Rock, Punk Rock hingga ke New Wave.

Sama halnya dengan musik Indonesia 80, musik mancanegara yang masuk ke tanah airpun memiliki karakter lagu yang sangat kuat,  melodius, memperhatikan harmoni dan kematangan pada karyanya. Musisi memiliki totalitas dan tanggung jawab pada karyanya bukan pada kepopuleran semata.

Musisi 80an dari mancanegara banyak yang berasal dari kelompok band, meski tak sedikit yang berangkat sebagai seorang solois. Beberapa grup tahun 80an yang sampai sekarang masih dikenal diantaranya  kelompok Earth Wind And Fire, Kool And The Gank, Wham, Duran-Duran, Foreigner,  Heatwave, Spandau Ballet, Chicago, kelompok asal Australia  Air Supply, kelompok Progresive Rock Toto,  Level 42 sampai kelompok Jazz asal Inggris dengan nuansa latin, Matt Bianco.

Diluar nama-nama kelompok band  diatas ada juga deretan nama yang terkenal kala itu, sayang debutnya tak sempat terdengar lagi dikalangan  generasi muda sekarang seperti Fat Larry's Band,  Gazebo, Man At Work, Swing Out Sister, Carabao, Alphavile,  Pointer Sister, Arcadia, A-ha, Bananarama, Tears For Fears, Leons Haines Band, Spargo sampai ke grup pengusung Pop Disco, Modern Talking.

Sementara dari penyanyi solo tercatat nama-nama seperti raja musik Pop, Michael Jackson, Stevie Wonder, Madonna, Whitney Houston, Cyndi Lauper, Debbie Gibson, Gloria Estefan, Irene Cara, Laura Branigan, Reo Speedwagon, Lionel Richie, Basil Valdez, Rico J Puno, Bruce Sprengteen, Rick Springfield, Steve Pery, Kylie Minogue, Tina Turner, Elton John, Rick Astley, Billy Ocean, Bony Tyler, Peabo Bryson, Jim Diamond, Dan Byrd, Nik Kershaw dan masih banyak lagi.

Dari ranah musik cadas kita bisa menyebut kelompok Progressive Rock asal Inggris yang dibangun oleh John Anderson, Bill Bruford bernama “Yes” melalui lagunya “Owner Of Lonely Heart, 1983”. Kelompok yang berdiri  sejak tahun 1968 ini telah mengeluarkan lima album sepanjang dekade 80. Lalu ada kelompok Progressive Rock legendaris lainnya yang dikenal sejak tahun 1967, Genesis. Kelompok kharismatik ini dikenal publik Musik 80 setelah sang drumers Phill Collins menggantikan posisi Peter Gabriel pada vocal. Alhasil ditangan seorang Phill Collins, kelompok yang terkenal dengan lagu-lagunya “Home By The Sea”, “Mama”, “That’s All” dan “Abacab”  ini lebih dikenal anak muda 80 khusus pencinta Musik Rock.

Diluar Yes dan Genesis ada grup Rock asal Amerika yang dibangun Eddie Van Hallen dan Alex Van Hallen bernama Van Hallen. Meski dideklarasikan tahun 1978, Melalui lagunya “Jump” dan  “Panama”  1984, Van Hallen dikenal publik musik 80an di Indonesia, sedangkan dari Hannover Jerman, ada Klaus Maine dengan kelompoknya Scorpions yang turut memetakan Musik Rock 80 di Indonesia di awal dekade 80 dengan album “Animal Magnetism”.

Dari Swedia tercatat grup Rock “Europe” yang sukses dengan lagunya “Final Countdown 1986”, sedangkan dari Inggris ada kelompok beraliran New Wave yang dibangun Sting, Andy Summer, dan Steward Coppeland, The Police. Trio musisi yang diamini juga sebagai kelompok yang menghembuskan mode pakaian dengan jas berwarna cerah  dan gaya rambut Sting yang melegenda ini  melejit melalui lagunya “De do do do De da da da”, “Roxanne”,” Every Little Thing She Does Is Magic”. Sayang Grup ini harus mengakhiri kariernya dengan melepas album terakhir “Synchronicity” tahun 1983. Dari kantung album mereka yang terakhir  melejit hits lagu yang hingga sekarang sudah didaur ulang puluhan penyanyi  berjudul “Every Breath You Take”.

Dari kubu Jazz ada kelompok Fusion/Jazz Rock asal negeri Sakura Casiopea. Kelompok bentukan Issei Norro dan Tetsuo Sakurai pada tahun 1976 ini termasuk kelompok yang getol mengeluarkan album di era 80. Karya-karya kelompok Casiopea sangat membumi, mereka memainkan melodi-melodi  yang bernas, tidak jlimet namun memiliki pakem Jazz yang solid pada musiknya. Kelompok yang terkenal karena lagu “Halle”,” Down Up Beat”,  “Asayake”, “Misty Lady” itu dipuja bagai “dewa” sampai sekarang oleh pemujanya.
Selain kelompok Casiopea, kita juga mengenal kelompok RAH Band, Azymuth, Imaginations,  Everything But The Grils dan  kelompok Fusion yang melegenda, Shakatak yang terkenal gara-gara lagunya “Night Bird”.

Dari deretan penyanyi Jazz solo ada nama George Benson, Al Jareau, Michael Frank, Tania Maria, Sade Adu, Gal Costa, Randy Goodrum, Ray Parker Jr, James Ingram,  Bobby Caldwell, Eric Tagg, Viktor Lazlo, Marie Taylor, Angela Bofill hingga Kenia.
Beragamnya genre musik yang ditawarkan di kala itu membuat beberapa perusahaan rekaman membuat kumpulan lagu-lagu yang sempat hits, seperti perusahaan rekaman Billboard dengan “Bilboard HOT 100” kemudian perusahaan rekaman Kings dengan “Hits Of The World” yang merangkum lagu-lahu hits dari berbagai genre secara periodik sejak tahun 1982. Tidak hanya musik pop, dari genre Jazz kita juga bisa mendapatkan kompilasi lagu terbaik seperti pada album Jazzy Tunes, Top Jazz Vocal atau pun Jazz Female Vocal yang memuat lagu-lagu Jazz terfavorit.

Histeria pencinta musik 80 tak hanya ditunjukkan dengan menikmati kaset-kaset dari artis idolanya saja, namun penampilan gaya mereka diatas panggungpun menjadi kiblat mode remaja 80an. Salah satunya adalah kelompok New Wave/Electronik Pop asal Birmingham Inggris, Duran-duran. Tak ayal, kegantengan Simon Le bon, Andy dan John Taylor  membuat kaum adam beramai-ramai pergi ke salon untuk mengubah rambutnya layaknya artist idola mereka. Begitupula dandanan gaul cowok 80 dari jas gaul hingga celana panjang baggy gombrang pun turut menjadi mode kala itu.

Fenomena Musik dance dengan gerakan patah-patah, “Break Dance” yang biasanya dimainkan ditempat umum seperti  di jalanan ramai dihakimi juga sebagai imbas mengapa remaja gaul Indonesia pada saat itu  turun ke jalan. Menjelang sore hari remaja-remaja 80’an biasanya memadati jalanan sambil menenteng tape compo dan memainkan tarian patah atau tari kejang. Kegiatan illegal remaja gaul 80 ini kerap diuber-uber polisi karena dianggap mengganggu kenyamanan pengguna lalu lintas. 

Kehadiran vokalis nyentrik yang sering tampil dengan gaya perempuan, Boy George dengan kelompok “Culture Club”nya sempat mencuri perhatian publik Musik 80. Grup asal London Inggris ini banyak memainkan aliran New Wave, Blue-eyed soul sampai ke Pop Reage yang menawan seperti pada lagu “Do You Really Want To Hurt Me”. Kelompok ini melejit melalui lagu wajib mereka “Karma Chamelon”. Culture Club menjadi identik dengan Musik 80.
Memetakan kembali perjalanan musik 80an mancanegara yang masuk ke Indonesia tidak akan cukup dalam satu tulisan, masih banyak yang belum sempat diulas di forum ini. Tetapi penulis berharap bahwa apa yang telah  dipaparkan setidaknya membuka kembali ingatan kita sambil bernostalgia dan mengingatkan bahwa sejarah musik di Indonesia pernah mencatat sejarah manis dalam industri musik lewat kehadiran musisi mancanegara. 
(Dicky Harisman, Penikmat Musik /Ketua Forum Diskusi Musik 80)

5 komentar:

  1. Keren..era gw tuh semuanya..80's songs never dies...hehe

    BalasHapus
  2. Lady from Spargo
    https://www.youtube.com/watch?v=90tBK7bGHSw

    BalasHapus
  3. Reo Speedwagon - After Tonight
    https://www.youtube.com/watch?v=vuSfMAZdxc0

    BalasHapus
  4. CASIOPEA with Sadao Watanabe - LAKAI
    https://www.youtube.com/watch?v=ucDl1AwJuUA

    BalasHapus