Perburuan koleksi
lagu era 80an saat ini terkendala dua hal. Langka dan Mahal! Sangat beralasan
memang, sebab kaset-kaset tersebut kini sudah tak lagi dijual di toko, beberapa
album yang direkam ulangpun tetap tak bisa mengalahkan keberadaan kaset aslinya.
Kalaupun kaset itu ada, hanya di kalangan terbatas para kolektor saja. Dan jika
terpaksa dilepaspun tentu dengan harga yang tidak murah.
Melihat kondisi tersebut
beberapa perusahaan rekaman tertarik merilis kembali lagu hits era 80an dalam
format Compact Disc (CD) baik album solo, album ”Terbaik” maupun kompilasi dari
berbagai hits yang pernah populer. Hal ini disambut sukacita kolektor dan
penikmat musik Indonesia 80an dari berbagai genre. Terbukti dari laris manisnya
setiap CD yang dirilis.
Entah alasan
master aslinya sulit ditemukan atau produser masih mengintip reaksi pasar. Dari sisi jumlah CD kompilasi yang dilepas ini jumlahnya masih sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah kaset hist yang pernah beredar baik jumlah keping maupun
jumlah albumnya. Kondisi ini memaksa penikmat musik untuk sering memantau jika
suatu saat ada CD baru keluar, mengingat kecil sekali promosi yang dilakukan
untuk mendukung angka penjualan.
Saat ini album
kompilasi menjadi daya tarik untuk dikoleksi, selain pertimbangan lagu yang
ditawarkan lebih beragam, pertimbangan lain album itu hanya diproduksi sesaat.
Tak ada kelanjutnanya. Kompilasi CD yang bisa kita temukan di gerai CD
diantaranya adalah album kompilasi “Nada & Pesona”, yang memuat 14 Tembang
Jazzy pilihan dari penyanyi papan atas di zamannya seperti lagu “Kasih” Ermy
Kullit, “Keraguan” (2D), “Segenggam
Harap”, Luluk Purwanto, “Bawalah Cintaku”, Christ Kayhatu, “Cinta Cinta Cinta”
Vina Panduwinata, “Kucoba Lagi”, Rien Jamain, “Tersiksa Lagi”, Utha Likumahuwa”
dan ”Dunia Cinta” yang dibawakan penyanyi bersuara keren, Purnomo Sikas.
Kompilasi asik
lainnya ditawarkan melalui album ”Best Of Jazzy Vocal” yang dirilis Prosound dan
Target Pop tahun 2000. Album orisinal ini memuat 12 lagu Jazz era 80-90 dengan
dukungan musisi hebat seperti January Christy yang membawakan lagu karya Erwin
Gutawa/Harry Kis berjudul “Masa-masa”, Karimata Feat Harvey M, “Kisah
Kehidupan”, Dian Pramana Poetra, “Semurni Kasih”, Bhaskara, “Life Is To Short To
Worry”, Drakhma dengan hitsnya, “Tiada Kusadari”, sampai Black Fantasy
membawakan lagu “Buat Kamu”. Tanpa bermaksud berpromosi, album ini layak
dikoleksi penikmat musik 80.
Sukses album
“Best Of Jazzy Vocal” disusul album “Indonesian Jazzy Vocal Too” oleh
perusahaan rekaman yang sama. Album kompilasi kedua ini mengingatkan kita kepada konsep kompilasi Jazzy Tunesnya WEA di tahun 90an. Meski mengangkat lagu hits versi orisinal
namun menempelkan juga beberapa lagu baru seperti lagu “Satu Yang Pasti”
dibawakan Jazzer asal Jakarta Beben
dan lagu “Believe” oleh Gaby Suano. Selebihnya kita akan menemukan lagu-lagu
Jazz 80-90 versi orisinal seperti “Bayang-bayang”, Bhaskara, “Langkah Nada”,
STAFF, “Andai Saja”, Iga Mawarni”. Pada kantung album ini juga kita bisa menemukan
lagu “Biru” yang dibawakan Dian Pramana Poetra dan Syaharani dengan konsep
musik Neo Bossa, lalu ada Kelompok pendatang “Clorophyl” dengan lagu andalannya
“Bisik”, New Breeze dengan lagu “Yang Kurasa”.
Berbeda dengan kompilasi
album sebelumnya album ini mencampuradukan lagu baru era 2000, lagu lama era
80-90 yang diaransir ulang dan lagu versi orisinal.
Album ketiga Target Pop adalah “Indonesian Jazzy Vocal
Again”. Album kompilasi ini
terbilang hebat. Target Pop dan Pro Sound bekerja keras untuk mendapatkan
master asli dari lagu-lagu lawas seperti “Melayang”, Elfa’s Singers, “Pertama
Kali”, Utha Likumahuwa, “Api Asmara”, Niagara, “Rinai Hujan” Bornok Hutauruk
sampai “Bayangan”, Harry Roesli. Target Pop masih ingin mengkawinkan lagu baru seperti
lagu ”Singgah di Hati” Dian Pramana Poetra dan Daniella, ”Bukan Hanya” dibawakan
penyanyi pendatang Elke dan Michael Jakarmilena dengan lagu-lagu orisinalya.
Dari genre pop
kreatif diluncurkan album “Indonesia 12” yang memuat 12 lagu pop kreatif yang
sudah populer di masyarakat seperti “Emosi Jiwa” (Ost. Film Remaja Catatan Si
Boy) dibawakan Yana & Lita, ”Astaga”, Ruth Sahanaya, “Jalan Masih Panjang”,
Kelompok 7 Bintang, “Aku Jadi Bingung”, Malyda, “Tentang Kita”, KLA Project.
Lagu yang dilansir oleh Nirvana Record ini bikinan Jepang. Jangan tanya
kualitas suara, meskipun kompilasi ini sumbernya diambil dari berbagai master
namun hasil rekaman album ini rata alias tidak belang. Jangan senang dulu. CD
ini sudah punah di pasaran.
Penggemar musik
pop 80an juga dilirik produser, artis-artis idola anda bisa ditemukan di CD kompilasi
seperti “20 Karya Emas Rinto Harahap”, yang diedarkan oleh Musica Record tentu
diharapkan mampu melepaskan kerinduan penggemarnya kepada musisi pop 80an seperti
Iis Sugianto, Hetty Koes Endang, BetarĂa Sonatha, Broery Pesolima, Nia Daniaty,
Nur Afni Octavia, Christine Panjaitan, Diana Nasution, Rita Butar-butar dan masih
banyak lagi.
Bagi penggemar
musik Rock beberapa kompilasi yang ditawarkan tentu bisa menjadi pilihan,
meskipun jumlahnya belum begitu banyak paling tidak album bertajuk “15 Rock
Legendaris ” yang memuat komposisi dari musisi dan grup cadas tanah air seperti
Nicky Astria, Achmad Albar, Mayang Sari, Ikang Fawzy, Anggun C Sasmi, 6 Bintang
Rock, Gong 2000, Pakar Rock, dan New Rollies bisa menjadi penghuni rak CD anda.
Atau CD ”Super
Star Rock Indonesia” yang didalamnya terdapat musisi dan grup rock tanah air
seperti Hari Moekti, 8 Rock Power, Artis Rock Indonesia bisa menjadi alternatif
pilihan.
Tak hanya itu ajang
Festival Rock Indonesia yang pernah digelar beberapa tahun silam turut menjadi
pilihan koleksi anda setelah album “10 Finalis Festival Rock Se-Indonesia Ke V,
IX dan X” yang memuat antara lain kelompok Rock adal Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Jakarta dan kota-kota lumbung musik Rock lainnya di tanah air.
Lain Kompilasi
lain pula album. Kaset 80 yang dipindahkan ke compact disc lebih banyak lagi.
Tengok saja seluruh album Chrisye kini dapat ditemukan di gerai CD dalam bentuk
keping CD. Lalu ada rekaman kelompok Jazz Karimata yang dialihkan menjadi CD
pada album ”Lima”, ”Biting”, ”Pasti”, ”JEZZ”. Berturur-turut ada CD January
Christy pada album ”Melayang”,”Aku Ini Punya Siapa”,”Mana” dan ”Collection”.
Sayangnya album ”Tutup Mata” tidak ikut dicetak dalam bentuk digital. Dari
musik Rock, sekitar empat album GodBless juga turut dirilis. Kelompok EDANE
dengan ”The Beast, ”Jabrik” dan ”Edan”. Kelompok Elpamas, album Mel Shandy dan Greates Hitsnya juga turut dilempar dalam
bentuk CD. Penyanyi lainnya yang dicetak dalam bentuk CD antara lain, Malyda,
Atiek CB, Anggun C Sasmi, Ruth Sahanaya,
Dian Pishesa, Poppy Mercury, Imaniar, Nike Ardilla dan masih banyak lagi
Melihat formasi
dari setiap lagu yang dirilis, produser tampaknya ingin mempersembahkan
sebanyak-banyaknya lagu-lagu yang pernah hits untuk diperdengarkan kembali ke ruangan publik
musik. Baik album maupun kompilasian. Meski masih banyak lagu-lagu yang di
tahun 80an sampai sekarang masih sangat sulit dicari seperti dari genre musik
Rock, Jazz, Pop Kreatif sampai ke musik Populer. Di penghujung tahun 2011 kita
berharap produser mau berbaik hati memindahkan kaset kedalam format CD dengan harapan
lagu hits era 80an kian terdokumentasikan lebih baik dan menjadi saksi bisu
sejarah musik Indonesia yang pernah jaya. SEMOGA
(Dicky Harisman/ Penikmat Musik, Ketua Forum Diskusi Musik 80)